ESAP SEJARAH 3


RANGKUMAN KLAS 3/ XII   IPA


 Surat perintah 11 maret 1966 (supersemar)

Dokrin Komunis/partai komunis untuk merebut kekuasaan Negara dengan menyingkirkan kekuatan lawan  politik lainnya. Menegakan dictator proletariat.  Dilakukan dengan kekerasan.

Tahun 1948 ; Pembrontakan PKI di Madiun, dapat di tumpas ABRI dan Rakyat

Tahun 1950 PKI muncul lagi.   Tahun 1955    PKI ikut pemilu.

ketua PKI tahun 1951 D.N. Aidit 

PKI pemilu tahun 1955 dapat dukungan rakyat menjadi no satu dari empat partai besar PNI, Masyumi dan NU.

PKI ingin merebut kekuasan di parlemen pada masa Demokrasi terpimpin  dengan cara membentuk biro khusus secara rahasia      bertugas mempersiapkan kader-kader di berbagai organisasi politik, ABRI,

PKI  Mempengarui Presiden Soekarno untuk menyingkirkan, melenyapkan lawan politiknya,

Presiden  memubarkan partai masyumi, PSSI, Partai Murba.

 PKI berhasil memecah belah PNI menjadi 2 kelompok.

PKI Menyusupkan  Ir Surachman ke PNI.

PKI menghembuskan isu bahwa pimpinan TNI angkatan Darat membentuk dewan jendral akan melakukan kudeta  terhadap presiden Soekarno pada saat ulang tahun ABRI.5-0ktober 1965.

PKI dipimpin D. N. Aidit  .

Ketua biro khusus PKI  Kamaruzaman bertugas menghubungi kadernya di kalangan ABRI Brigjen Supardjo, letkol Untung, Kolonel Sunardi, Marsekal Madya Omar, Kolonel Anwar.

Gerakan 30 S /PKI secara fisik dipimpin oleh letkol Untung  Pasukan pengawal presiden,

1 oktober 1965. PKI melakukan penculikan dan pembunuhan 6 perwira tinggi TNI Angkatan Darat Letjen A, Yani, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen Haryono Mas Tirtodarmo, Mayjen  Donald Izacus Panjaitan Brijen Soetoyo Siswomiharjo, Letnan satu Andreas Tendean.

Jendral A.H Nasution dapat meloloskan diri tertembak kakinya,  Anaknya ade Irma Suryani menjadi korban sasaran. Letnan polisi Karel Satsuit Tubun

Para perwira tinggi di bunuh dan di kubur di sumur tua lubang buaya

PKI menadakan perebutan di yogyakarta, solo, wonogiri, semarang 
1 Oktober 1965  mengumumkan dewan revolusi melalui RRI di bacakan oleh Letkol untung.
Dewan revolusi yogyakarta dipimpin oleh Mayor Mulyono melakukan penculikan : Kolonel Katamso, letkol sugijono,  di bunuh di  desa kentungan.

1 Oktober 1965 penumpasan G30S/PKI dilakukan oleh anggota pasukan batalyon 503 Brawijaya, pasukan batalyon 545 diponegoro, pasukan RPKAD dapat merebut menduduki gedung RRI pusat, gedung telekomunikasi, dan mengamankan wilayah medan merdeka.

Pasukan batalyon 238 kujang siliwangi menguasai lapangan banteng dan mengamankan markas kodam V Jaya dan sekitarnya. Batalyon I kavaleri dapat mengamankan BNI unit dan percetakan uang Negara di kebayoran

Mayjen Soeharto pimpinan sementara Angkatan Darat mengumumkan adanya perebutan kekuasan di lakukan oleh gerombolan yang menamakan dirinya G30S/PKI serta penculikan 6 perwira tinggi angkatan darat, presiden dan menko Hankam /Kasab dalam keadasn aman dan sehat

Basis utama PKI di lapangan halim perdana kusuma.
Presiden meninggalkan halim perdana kusuma ke istana bogor. 

Penumpasan PKI di halim perdana kusuma di lakukan oleh   RPAD, Pasukan batalyon 238 kujang/siliwangi, Batalyon 1 kavaleri dipimpin oleh komamdan kesejahteraan Kavaleri(Dansenkav) colonel Subiantoro.  

sukitman dapat meloloskan diri dari penculikan PKI.

3 oktober 1965 menemukan jenasah  Perwira tinggi Angkatan Darat yang di culik di sumur tua lubangbuaya.

4 oktober 1965 jenasah diangkat di keluarkan dari sumur oleh RPKAD dan KKOAL (Marinir).

5 oktober 1965 jenasah di makamkan di taman makam pahlawan Kalibata.

Presiden soekarno 1 oktober 1965 memerintahkan kepada semua angkatan bersenjata untuk mempertinggi kesiap siagaan dan tetap di pos masing masingdan haya bergerak bila ada perintah.

10 Maret 1966 presiden soekarno menggelar pertemuan di hadiri oleh :
a.  Partai politik PSSI,     b. NU      c. PERTI,
d. Partai        e. Katolik,    f.  Parkindo, g.Muhamadiyah,     h. PNI,     i. Partindo,
j. IPKI,        k. Front Pancasila

Pertemuan 10 maret 1966  presiden Soekarno didampingi  : A. M. Hanafi , Dr. Soemarno, Dr. Soebandrio, J. Leimena, Ahmadi, Dr. Chiroel Saleh

11 maret 1966 di gelar rapat sidang paripurna agendanya merumuskan langkah-langkah keluar dari krisis ekonomi, social, dan politik Indonesia.

Saat  rapat  Presiden di beri tahu oleh Brijen Saboer bahwa terdapat konsentrasi pasukan tak dikenal di luar istana.

Presiden soekarno pergi ke istana Bogor di dampingi  oleh Dr. Soebandiro, Dr. Chairoel Saleh, Dr. J. Leimena.

 Soeharto panglima angkatan darat  Menemui presiden soekarno,  tujuan untuk meyakinkan presiden soekarno bahwa TNI AD berada di belakang presiden soekarno dan siap mendukung.

2 oktober 1965  pasca G30S/PKI  Mayjen Soeharto melihat bahwa satu satunya untuk meredakan krisis dalam negeri adalah dengan membrantas PKI beserta antek-anteknya.  

Pandangan pendapat presiden soekarno :
bahwa pembubaran PKI mustahil dilakukan karena akan menimbulkan inkonsistensi terhadap pelaksanaan prinsip nasakom nasiolis agama koomunis.yang telah menjadi dasar pemikiran politik Indonesia.

Di istana bogor  mayjen Basoeki Rachmat, brigjen M Yusuf dan Brigjen Amir Machmoed mengadakan pertemuan dengan presiden Soekarno yang di dampingi  Dr. J Leimena, Dr, Subandio, dan Dr, Chairoel Saleh.

Presiden soekarno memerintahkan kepada Brigjen Saboer merancang surat perintah kepada mayjen soeharto untuk mengatasi masalah keamanan dan krisis politik yang terjadi. Kemudian  surat itu di kenal dengan SUPERSEMAR .

Langkah awal yang dilakukan soeharto : membubarkan dan melarang PKI beserta unsur-unsur yang berada dibelakangnya , 12 maret 1966 soeharto menahan 15 orang anggota kabinet yang terlibat G30S/PKI.

Proses peralihan kekuasaan politik Indonesia
a. Tap MPRS  NO IX/ MPRS/1966   memberikan wewenang penuh kepada mayjen Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang di nilai penting untuk menjaga kestabilitas keamanan dan ketengan social guna memperlanjar jalanya revolusi.

Pidato pertanggung jawaban presiden Soekarno disebut Nawaksara ditolak oleh MPRS karena tidak menjelaskan secara rinci peristiwa G 30 S/PKI dan akibat akibatnya.

Revisi pelengkap pidato pertanggung jawaban presiden soekarno di sebut Pelengkap Nawaksara

Organisasi yang menolak pidato pertanggung jawaban presiden Soekarno :
1.       Dewan pimpinan Daerah PNI Sulawesi selatan
2.        DPRD Sulawesi Selatan
3.        GMNI Bandung
4.        Koordinator Pemuda sekretaris bersama Golkar mengusulkan MPRS untuk mengadakan siding istimewa

b. DPR mengajukan memorandum kepada MPRS untuk menggelar sidang istimewa
c. ABRI secara personel mengadakan pendekakatan kepada presiden Soekarno agar presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada soeharto sebelum dilaksanakan sidang umum MPRS

d. 7 Pebruari 1967 presiden Soekarno menyerahkan surat kepada Soeharto di lampiri penugasan untuk menangani masalah sehari hari